Strategi Kepala Sekolah dalam Membudayakan . Pendidikan Karakter di Sekolah Dasar Negeri 1 Sokanegara Kecamatan Purwokerto Timur.
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Pendidikan
merupakan bagian penting dari proses pembangunan nasional dalam upaya
pengembangan sumber daya manusia, kecakapan dan kemampuan, sebagai faktor
pendukung sekaligus penentu keberhasilan pembangunan suatu bangsa.
Modernisasi
sebagai akibat perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi bersamaan
dengan cepatnnya informasi dan
globalisasi, menyebabkan peserta didik dihadapkan pada dua realitas yakni
antara optimisme dan pesimisme terhadap masa mendatang. Optimis karena Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi dapat menunjang keberhasilan, namun disisi lain merasa pesimis
karena perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi juga menimbulkan dampak
negatif terhadap peserta didik dalam kehidupan sehari-hari terutama dalam
pembinaan akhlak seperti perilaku peserta didik yang kurang sopan terhadap guru
dan orang tua, merebaknya narkotika dan obat-obat berbahaya, pergaulan bebas
dan perkelahian antar pelajar.
Sehubungan dengan
merebaknya peredaran narkotika dan obat-obatan terlarang, pergaulan bebas, dan
kasus perkelahian antar pelajar, maka kepala sekolah dan guru harus berusaha melaksanakan dengan
sungguh-sungguh pembentukan karakter
yang diharapkan dapat mengurangi kasus-kasus yang terjadi selama ini.
Pendidikann karakter sangatlah orgen untuk peserta
didik dalam rangka pembentukan ,
etika, bermoral, sopan santun dan berinteraksi dengan masyarakat serta mampu bersaing.
Berdasarkan penelitian di Harvard University Amerika Serikat , ternyata
kesuksesan seseorang tidak ditentukan semata-mata oleh pengetahuan dan
kemampuan teknis (hard skill) saja, tetapi lebih oleh kemampuan
mengelola diri dan orang lain (soft skill). Penelitian ini
mengungkapkan, kesuksesan hanya ditentukan sekitar 20 persen oleh hard skill
dan sisanya 80 persen oleh soft skill. Bahkan orang-orang tersukses di
dunia bisa berhasil dikarenakan lebih banyak didukung kemampuan soft skill
daripada hard skill. Hal ini mengisyaratkan bahwa mutu pendidikan karakter
peserta didik sangat penting untuk ditingkatkan.
Selama ini kecerdasan emosional dan kecerdasan
spiritual kurang mendapat perhatian dari berbagai pihak, terutama dalam bidang
pendidikan. Dalam kaitan ini pendidikan
di Indonesia selama ini terlalu menekankan arti penting nilai akademik,
kecerdasan otak saja. Mulai dari tingkat
Sekolah Dasar sampai ke bangku kuliah,
jarang sekali ditemukan guru tentang kecerdasan emosi dan spiritual yang
mengajarkan tentang integritas, kejujuran, komitmen, visi, kreativitas,
ketahanan mental, kebijaksanaan, keadilan, prinsip kepercayaan, penguasaan diri
atau sinergi padahal justru itulah yang terpenting. Dalam upaya
pembentukan kepribadian peserta didik.
Di
dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun (2003) menyebutkan bahwa “Pendidikan Nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa berakhlak
mulia, sehat, beriman, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.
Hal
ini peran semua komponen sekolah bahkan kepala sekolah sebagai leader dituntut untuk memiliki strategi
,pendekatan membudayakan pendidikan karakter untuk menjadikan peserta didik menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia.
Peranan kepala sekolah
sangat penting karena dapat mempengarui berhasil atau tidaknya pendidikan yang ada dalam sekolah itu
sendiri. Kepala sekolah sebagai tulang punggung
suksesnya pendidikan dituntut untuk bertindak sebagai pembangkit
semangat, mendorong, merintis dan memantapkan serta sekaligus sebagai
administrator. Dengan perkataan lain bahwa kepala sekolah adalah salah satu
penggerak pelaksanaan manajemen pendidikan.
Pada observasi awal penulis yang dilaksanakan pada tannggal 15
Agustus 2016 , bisa dideskripsikan sebagai berikut ; Sekolah Dasar Negeri 1 Sokanegara Kecamatan
Purwokerto Timur adalah sebuah lembaga
pendidikan dibawah naungan Dinas Pendidikan Nasional . Dimana sedang
semangatnya menanamkan pendidikan karakter terhadap siswa dalam rangka
pembentukan kepribadian yang tangguh .Seperti membudayaan siswa ketika datang
untuk bermusyafahah dengan para guru,menyelenggarakan jumat bersih dan jumat
infaq, ketika pulang sekolah selalu untuk menyanyikan lagi wajib. Masyarakat pun begitu antusias memasukan
siswa ke Sekolah Dasar Negeri 1 Sokanegara terlihat siswa yang cukup banyak.
Dari paparan diatas peneliti
menngambil judul Strategi Kepala
Sekolah dalam Membudayakan Pendidikan Karakter di Sekolah Dasar Negeri 1 Sokanegara
Kecamatan Purwokerto Timur.
B.
Rumusan
Masalah
Berangkat dari latar
belakang di atas maka penulis merumuskan
Permasalahan
sebagai berikut:
1.
Bagaimana
strategi kepala sekolah dalam membudayakan pendidikan karakter di Sekolah Dasar Negeri 1 Sokanegara Kecamatan Purwokerto Timur
?
2.
Bagaimana
hambatan dan dukungan terhadap strategi kepala sekolah dalam membudayakan pendidikan karakter di Sekolah Dasar Negeri 1
Sokanegara Purwokerto Timur ?
C.
Tujuan
dan Kegunaan Penelitian
1.
Tujuan
Penelitian
Dalam
pembahasan Tesis ini tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai berikut:
a.
Untuk mengetahui
strategi yang dilakukan kepala sekolah dalam membudayakan pendidikan
karakter di Sekolah Dasar Negeri 1 Sokanegara Kecamatan Purwokerto Timur.
b.
Untuk
mengetahui faktor dukungan dan hambatan terhadap pelaksanaan pendidikan karakter di Sekolah
Dasar Negeri 1 Sokanegara Kecamatan Purwokerto Timur.
2.
Kegunaan
Penelitian
a . Bagi Penulis
1)
Hasil penelitian ini dapat memberikan wawasan berfikir ilmiah
kepada peneliti khususnya dan berbagai pihak yang berkompeten untuk
menindaklanjuti penelitian ini berdasarkan temuan-temuan melalui pendidikan karakter.
2)
Bagi peneliti, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai
masukan untuk penelitian selanjutnya, baik di bidang yang sama maupun bidang
lainnya dengan cakupan yang lebih luas.
b. Bagi Sekolah Dasar Negeri 1 Sokanegara Purwokerto Timur
1) Sebagai sumbangan pemikiran ilmu pengetahuan
khususnya pendidikan karakter
di Sekolah Dasar Negeri 1 Sokanegara.
2)
Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi pihak sekolah dan kepala sekolah dalam
membudayakan pendidikan
karakter di sekolah yang bersangkutan.
3)
Bagi guru atau kepala sekolah . Hasil penelitian ini dapat
digunakan sebagai bahan referensi bagi para guru atau kepala sekolah untuk meningkatkan pendidikan karakter agar tujuan pendidikan nasional dapat
tercapai dan dilaksanakan.
c. Bagi Kampus
1) Sebagai sumbangan pemikiran dalam ilmu
pengetahuan terutama tentang pendidikan karakter.
2) Sebagai bahan atau sumber referensi untuk
penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan pendidikan karakter.
3) Dapat digunakan sebagai khasanah perpustakaan.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A.
Simpulan
Strategi
kepala Sekolah Dasar Negeri 1 Sokanegara Kecamatan Pur wokerto Timur dalam rangka membudayakan pedidikan karakter terhadap para siswa melalui
tahapan sebagai berikut
1. Perencanaan
Berdasar visi dan misi Sekolah
Dasar Negeri 1 Sokanegara Kecamatan Purwokerto Timur maka pendidikan karakter
yang dikembanngkan adalah bersifat disiplin, religius, kreatif, cinta tanah air
dan peduli lingkunngan.
Sebelum berlangsung pendidikan perlu adanya
rancangan atau rencana yang matang agar dalam perjalanan tidak menyimpang dari
jalur yang ditentukan, pada akhirnya hasil akan sesuai dengan apa yang
direncanakan.
Dalam perencanaan
kepala sekolah dan dewan guru di Sekolah Dasar Negeri 1 Sokanegara menentukan
langkah-langkah sebagai berikut;
1)
Merumuskan
Tujuan
Perumusan
tujuan penting dalam rangka menentukan tujuan akhir siswa dalam belajar. Tujuan
membudayakan penndidikan karakter di Sekolah Dasar Negeri 1 Sokanegara
Kecamatan Purwokerto Timur adalah sebagai beriku;
a)
Meningkatkan mutu
penyelenggaraan dan hasil pendidikan yang mengarah pada pencapaian pembentukan
karakter dan akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang
dalam menyongsong masa depannya.
b)
Melalui pendidikan
karakter diharapkan peserta didik mampu secara mandiri meningkatkan dan
menggunakan pengetahuannya, mengkaji dan menginternalisasi, serta
mempersonalisasi nilai-nilai karakter akhlak mulia sehingga terwujud dalam
perilaku sehari-hari.
c)
Pada tingkat institusi,
pendidikan karakter mengarah pada pembentukan budaya sekolah, yaitu nilai–nilai
yang melandasi perilaku, tradisi, kebiasaan keseharian, dan simbol-simbol yang
di praktikan oleh semua warga sekolah, dan masyarakat sekitar sekolah.
d) Budaya sekolah merupakan ciri khas, karakter atau watak, dan citra sekolah
tersebut di mata masyarakat luas.
2)
Merumuskan Materi atau
Nilai
Menetapkan Nilai
karakter yang dikembangkan oleh Sekolah Dasar Negeri 1 Sokanegara Kecamatan
Purwokerto Timur adalah sebagai berikut;
Tabel 5.1
Nilai Karakter
Yang Dikembangkan
N0
|
NILAI
|
DESKRIPSI
|
1
|
Religius
|
Sikap dan perilaku yang patuh
dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadappelaksanaan
ibadah agama lain, dan hidup rukun denganpemeluk agama lain
|
2
|
Jujur
|
Perilaku yang didasarkan pada
upaya menjadikan dirinyasebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam
perkataan, tindakan, dan
pekerjaan.
|
3
|
Disiplin
|
Tindakan yang menunjukkan perilaku
tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
|
4
|
Kerja
Keras
|
Perilaku yang menunjukkan upaya
sungguh-sungguhdalam mengatasi berbagai hamba tan belajar dan tugas,serta
menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.
|
5
|
Mandiri
|
Sikap dan perilaku yang tidak
mudah tergantung padaorang lain dalam menye lesaikan tugas-tugas.
|
6
|
Rasa Ingin
Tahu
|
Sikap dan tindakan yang selalu
berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang
dipelajarinya, dilihat, dan didengar.
|
7
|
Semangat
Kebang-saan
|
Cara berpikir, bertindak, dan
berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan
diri dan kelompoknya.
|
8
|
Cinta
Tanah Air
|
Cara berfikir, bersikap, dan
berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap
bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa.
|
9
|
Menghargai
Prestasi
|
Sikap dan tindakan yang mendorong
dirinya untukmenghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui,
serta menghormati keberhasilan orang lain.
|
10
|
Bersahabat/Komuniktif
|
Tindakan yang memperlihatkan rasa
senang berbicara,bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain.
|
11
|
CintaDamai
|
Sikap, perkataan, dan tindakan
yang menye babkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya.
|
12
|
Gemar Membaca
|
Kebiasaan menyediakan waktu untuk
mem baca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.
|
13
|
Peduli Lingku-ngan
|
Sikap dan tindakan yang selalu
berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, danmengembangkan
upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.
|
14
|
Peduli
Sosial
|
Sikap dan tindakan yang selalu
ingin mem beri bantuan pada orang lain dan masyara kat yang membutuhkan.
|
15
|
Tanggun-jawab
|
Sikap dan perilaku seseorang untuk
melak sanakan tugas dan kewajiban nya, yang seharusnya dia lakukan,terhadap
diri sen diri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan
Tuhan Yang Maha Esa.
|
3) Menetapkan Strategi
Strategi sekolah dalam membudayakan pendidikan karakter
terhadap siswa Sekolah Dasar Negeri 1 Sokanegara Kecamatan Purwokerto Timur
adalah sebagai berikut ;
a)
Membudayakan disiplin
b)
Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan
c)
Membudayakan akhlakul karimah
d)
Membudayakan hidup K3
e)
Menyelenggarakan ekstrakurikuler
4)
Menentukan evaluasi
Valuasi adalah
bagian yang tidak bisa terpisahkan dari rangkain seluruh program, dalam rangka
mengetahui tingkat keberhasilan dan ketercapaian. Dalam penilain ini sekolah
menetukan penilain sikap dan tes.
2. Pengorganisasian
Pengorganisasian
pendidikann karakter di Sekolah Dasar Negeri 1 Sokanegara Kecamatan Purwokerto
Timur menjadi agenda yang direncanakan dan dipersiapkan secara matang yang dicantumakan
dalam kurikulum satuan pendidikan. Dokumen kurikulum yang memuat pendidikan
karakter adalah melihat acuan Pendidikan Nasional dengan mengembangkan sendiri
nilai-nilai pendidikan karakter yang sesuai dengan khasanah lokal. Kegiatan
Pengorganisasian adalah meliputi perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
Deskripsi tentang pengorganisasian pendidikan
karakter di Sekolah Dasar Negeri 1 Sokanegara Kecamatan Purwokerto Timur
meliputi ;
a.
Perencanaan , yaitu
mengidentifikasi butir-butir pendidikan karakter yang akan dilaksanakann dan
dikembangkan, penetapan tujuan pendidikan karakter dan pembuatan rencana
program pendidikan karakter.
b.
Pengorganisasian pada
bidang pelaksanaan pendidikan karakter, pihak Sekolah Dasar Negeri 1 Sokanegara
Kecamatan Purwokerto Timur melakukan pengkondisian yang berupa kebijakan yang mendukung pada keberhasilan pelaksanaan
pendidikan karakter.
3.
Pelaksanaan
Sekolah Dasar Negeri 1
Sokanegara dalam pelaksanaan program
pendidikan karakter sesuai dengan apa yang diprogram atau direncanakan seperti;
a. Menerapkan kedisiplinan
guru, karyawan, dan siswa (stakeholder) baik pada
waktu masuk sekolah, pulang sekolah,
maupun dalam proses belajar mengajar.
Pelaksanaan kedisiplinan bagi guru, karyawan, dan siswa Sekolah Dasar
Negeri 1 Sokanegara Kecamatan Purwokerto Timur
adalah hal yang mutlak dilaksanakan. Sepert ;
1)
Semua guru datang sebelum jam 07.00, unntuk
garu piket datang lebih awal, pulang sesuai dengan waktu yang ditetapkan,
ketika guru terlambat maka mendapatkan teguran.
2)
Semua siswa harus datanng semua sebelum jam
pukul 07.00 dan dimulai jam pelajaran 07.00 dan pulang ahrus sesuai denngan
jadwal, bagi siswa yang terlambat harus minta ijin masuk.
3)
Melaksanakan upacara bendera setiap hari senin.
4)
Melaksanakan tugas sesuai dengan topoksinya.
5)
Pengecekan siswa pada kerapiann dan sragam baju
ketika masuk ke sekolah, sepatu hitam dan kaus kaki putih, siswa selalu titegur
ketika mennggunakan tidak sesuai dengan
peraturan.
6)
Pengecekan rambut siswa dan kerudung, abgi
siswa yang telah melapoi batas rambut dan kerudung yanng sudah tidak layak.
Maka guru langsung menegur untuk dipotong dan diberi tenggang waktu
7)
Pengecekan kuku siswa, guru mengecek kuku para
siswa ketika hari jum’at, disarankan kepada siswa untuk memotong kuku setiap
hari jum’at.
8)
Memberikan sanksi kepada siswa yang senang
membuang sampah sembarang tempat.
b.Mengembangkan
budaya akhlak yang baik (akhlakul karimah) pada segenap warga sekolah (stakeholder)
melalui keteladanan.
Hal tersebut telah
diimplementasikan kepala Sekolah Dasar Negeri 1 Sokanegara Kecamatan Purwokerto
Timur Kebupaten Banyumas sebagai bukti
peningkatan yang tertuang dalam salah satu misi Sekolah Dasar Negeri 1 Sokanegara Kecamatan Purwokerto
Timur yaitu menumbuh kembangkan pengalaman ajaran Islam yang membentuk pribadi
berakhlak karimah. Di samping itu, keramahan dan keteladanan kepala Sekolah
Dasar Negeri 1 Sokanegara Kecamatan Purwokerto
Timur terlihat dalam bentuk sikapnya dan bicaranya yang disegani oleh
guru, karyawan maupun siswa-siswa, karena memberikan contoh/teladan yang baik
seperti ;
1)
Berangkat sekolah paling awal dan pulang paling
akhir.
2)
Kepala dan Guru menjemput siswa dengan
Musyafakhah terhadap para siswa-siswannya.
3)
Disiplin menggunakan baju seragam dan rapi.
4)
Membudayakan salam ketika berjumpa.
5)
Membudayakan siswa selalu berdo’a ketika mulai
pelajaran dan selesai Pelajaran.
6)
Menjaga lingkungan yang bersih dan rapi.
Jadi kepala sekolah sebagai manajer, merupakan
cara dalam meningkatkan kompetensi kepribadian, diantaranya dengan memberikan
suri teladan kepada guru dan staf yang ada, mendorong untuk berprilaku yang
baik, berakhlak mulia, jujur, dan dapat diteladani oleh peserta didik. Upaya
tersebut sangat beralasan, karena sebagai kepala sekolah ia mempunyai tanggung
jawab yang besar terhadap citra guru dan lingkungan yang ada di sekolahnya.
Citra guru yang baik menimbulkan kesan di masyarakat, bahwa sekolah tersebut
adalah baik, namun apabila citra guru di mata masyarakat kurang baik, hal ini
akan berakibat buruk bagi sekolahnya. Seperti dalam peribahasa “Setitik nila
merusak susu sebelanga”, untuk itu sebagai kepala sekolah harus menjaga
citra guru, staf, dan peserta didik (stakeholder) untuk memiliki
perilaku yang baik.
Keteladanan telah
dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW bagi mereka yang menganut agama Islam. Sifat
Sidiq, Tabligh, Amanah, dan Fathonah akan tercermin dari peserta didik manakala
pendidik atau guru di Indonesia menyadari bahwa sifat kenabian harus
dicontohkan, dan bukan hanya sekedar teori yang dihafalkan. Dia memerlukan
tindakan nyata dan bukan sebatas kata-kata.
c. Meningkatkan keimanan dan
ketakwaan siswa
Keimanan dan ketakwaan merupakan dua kata
yang mempersatukan sekaligus penjamin kebahagiaan dunia dan akhirat seseorang.
Takwa juga merupakan sebaik-baik bekal seseorang, baik bekal di dunia maupun
bekal menuju akhirat. Sedangkan iman adalah sebagai nikmat terbesar seseorang,
yang lebih besar nilainya daripada dunia dan seisinya.
Itulah yang menjadi prinsip dan salah satu strategi
kepala Sekolah Dasar Negeri 1 Sokanegera Purwokerto Timur Kabupaten Banyumas. dalam membudayakan
pendidikan karakter melalui peningkatan
keimanan dan ketakwaan peserta didik, agar nantinya menjadi manusia yang
berkualitas baik seperti ;
1)
Gerakan infak setiap jum’at.
2)
Sholat berjamaah pada sholat dluhur.
3)
Menyelenggarakan pengajian dihari-hari besar
Islam.
4)
Menambah jam BTA.
5)
Menyantuni anak yatim dihari Idul yatama.
6)
Menyelenggarakan Ekstrakurikuler keagamaan.
d.
Menerapkan Program K3
Sekolah
Dasar Negeri 1 Sokanegara Kecamatan Purwokerto Timur menerapkan program K3
(kebersihan, keindahan, dan ketertiban) secara kontinyu dan terus menerus
hingga K3 menjadi kebiasaan yang membudaya di sekolah. Bukan hanya menghafal
ketika siswa dihadapkan pada konsep kebersihan, keindahan, dan ketertiban
tetapi proses pembelajarannya lebih kepada praktik langsung dengan
memperhatikan lingkungan sekitar kelas atau sekolah dengan mengadakan ;
1)
Jum’at bersih,
2)
Mengadakan jamban untuk siswa dan
guru.
3)
Menyediakan kotak sampah disetiap
kelas dan kantor.
4)
Menyediakan saluran air bersih
disetiap depan kelas.
5)
Memasang pamflet dan stiker tentang
kebersihan.
6)
Pemeriksaan kuku tangan siswa setiap
jum’at untuk dipotong.
Guru membiasakan untuk mengelola
kondisi kelas sebelum memulai pembelajaran. Mengkondisikan kelas dapat
dilakukan dengan cara mengatur kesiapan belajar anak didik, mengamati
ketertiban (kondisi/penampilan) anak didik, mengatur posisi dan ketertiban
tempat duduk, mengecek kebersihan kelas, dan sebagainya.
Melaksanakan jum’at bersih ini
siswa langsung dipraktekan untuk saling bekerjasama sesama siswa melatih gotong
royong dan kepedulian terhadap lingkungan.Yang dilakukan para siswa dan guru di
Sekolah Dasar Negeri 1 Sokanegara selaras sekali yanng dikatakan oleh Hillbelio mengatakan “pendidikan karakter mengajarkan kebiasaan berpikir
dan perilaku yang membantu individu untuk hidup dan bekerja bersama sebagai
keluarga, masyarakat, dan bernegara serta membantu mereka untuk membuat
keputusan yang dapat dipertanggungjawabkan.
e. Menyelenggarakan Ekstrakurikuler
Program
ekstrakurikuler dilakukan melalui beberapa kegiatan seperti Pramuka, Olah raga
Prestasi, Seni budaya, tidak ketinggalan pula ekstra kurikuler keagamaan
seperti tilawah, kaligrafi, hadroh dan
khitobah.
Semua komponen di Sekolah Dasar Negeri 1 Sokanegara
Kecamatan Purwokerto Timur mendukung dalam pelaksanaan pendidikan karakter
sesuai dengan rencana yang dibuat. Kepala sekolah, para guru dan orang tua
siswa saling mendukung terlaksananya pendidikan karakter seperti ;
a.
Kedisiplinan
Pelaksanaan kedisiplinan bagi guru,
karyawan, dan siswa Sekolah Dasar Negeri 1 Sokanegara Kecamatan Purwokerto
Timur adalah hal yang mutlak
dilaksanakan. Penerapan kedisiplinan tersebut adalah bagian dari
profesionalitas seorang guru dan karyawan dalam melaksanakan tugasnya.
Implikasi dari peningkatannya adalah proses pembelajaran berjalan sesuai dengan
jadwal yang telah dibuat dalam peraturan sekolah dan produktivitas kerja
meningkat. Kedisiplinan itu diantaranya adalah ;
1).
Datang dan pulang sesuai dengan waktu yang ditetapkan
2) Melaksanakan upacara bendera
setiap hari senin.
3) Melaksanakan tugas sesuai
dengan topoksinya.
b.
Mengembangkan akhlak yang baik
Dalam rangka membudayakan pendidikan
karakter pada siswa sekolah mengembangkan dan membiasakan untuk mengamalkan
ajaran agamanya agar berimbas kepada semua komponen sekolah, terutama siswa
memiliki akhlak yang baik, seperti ;
1)
Berangkat sekolah paling awal dan pulang paling
akhir.
2)
Kepala dan Guru menjemput siswa dengan
Musyafakhah terhadap para siswa-siswanya.
3)
Membudayakan salam ketika berjumpa.
4)
Membudayakan siswa selalu berdo’a ketika mulai
pelajaran dan selesai Pelajaran.
c. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan siswa
Itulah yang menjadi prinsip dan salah satu strategi
kepala Sekolah Dasar Negeri 1 Sokanegera Purwokerto Timur Kabupaten Banyumas. dalam membudayakan
pendidikan karakter melalui peningkatan
keimanan dan ketakwaan peserta didik, agar nantinya menjadi manusia yang
berkualitas baik seperti ;
1)
Gerakan infak setiap jum’at.
2)
Sholat berjamaah pada sholat dluhur.
3)
Menyelenggarakan pengajian dihari-hari besar
Islam.
4)
Menambah jam BTA.
5)
Menyantuni anak yatim dihari Idul yatama.
6)
Menyelenggarakan zakat fitrah dibulan romadlon.
7)
Menyelenggarakan silaturahmi di bulan syawaal
8)
Menyelenggarakan Ekstrakurikuler keagamaan.
. d.
Menerapkan Program K3
Sekolah Dasar Negeri 1 Sokanegara
Kecamatan Purwokerto Timur menerapkan program K3 (kebersihan, keindahan, dan
ketertiban) secara kontinyu dan terus menerus hingga K3 menjadi kebiasaan yang
membudaya di sekolah. Bukan hanya menghafal ketika siswa dihadapkan pada konsep
kebersihan, keindahan, dan ketertiban tetapi proses pembelajarannya lebih
kepada praktik langsung dengan memperhatikan lingkungan sekitar kelas atau
sekolah dengan mengadakan ;
1)
Jum’at bersih,
2)
Mengadakan jamban untuk siswa dan
guru.
3)
Menyediakan kotak sampah disetiap
kelas dan kantor.
4)
Menyediakan saluran air bersih
disetiap depan kelas.
5)
Memasang pamflet dan stiker tentang
kebersihan.
Guru membiasakan untuk mengelola
kondisi kelas sebelum memulai pembelajaran. Mengkondisikan kelas dapat
dilakukan dengan cara mengatur kesiapan belajar anak didik, mengamati
ketertiban (kondisi/penampilan) anak didik, mengatur posisi dan ketertiban
tempat duduk, mengecek kebersihan kelas, dan sebagainya.
e. Menyelenggarakan Ekstrakurikuler
Program ekstrakurikuler dilakukan melalui beberapa kegiatan seperti
Pramuka, Olah raga Prestasi, Seni budaya, tidak ketinggalan pula ekstra
kurikuler keagamaan seperti tilawah, kaligrafi, hadroh dan khitobah.
4.
Evaluasi
Menurut dokumen Sekolah Dasar Negeri 1 Sokanegara Kecamatan
Purwokerto Timur yang ada kepala sekolah menyelenggarakan evaluasi program satu
tahun sekali dengan melibatkan para guru dan staf yang ada di sekolah.Adapaun
bentuk penilaian pendidikan karakter adalah sebagai berikut;
a.
Evaluasi pada perilaku kepala
sekolah adalah
1)
Hadir pada pukul 07.00 langsung
menngawasi guru dan siswa
2)
Mengerjakan bidang-bidang menejerial
3)
Mengkordinasikan para guru kelas
b. Evaluasi pada perilaku guru
1)
Semua guru yang mengajar harus hadir
dan siap pada pukul 06.50
2)
Guru piket dalam satu hari ada dua
dan hadir lebih awal dari guru yang mengajar.
3)
Guru piket harus menjemput semua
siswa dan melaksanakan (musyfahah) berjabat tangan.
4)
Semua guru yang telah datang
langsung mempersiapakan tugas sesuai dengan tupoksinya.
c. Evaluasi pada perilaku siswa
1)
Semua siswa harus hadir sebelum jam
07.00 dan berjabatan tangan dengan semua guru
2)
Sebelum pelajaran siswa berdo’a
bersama dan membaca asmaul khusna.
3)
Siswa yang tidak masuk harus
menngirimkan keterangan kepada sekolah.
4)
Siswa yang datanng terlambat harus
melapor dulu ke guru piket untuk minta ijin masuk.
d. Evaluasi bidang sarana prasarana
Kondisi terahir di Sekolah Dasar Negeri 1
Sokanegara Kecamatan Purwokerto Timur telah memiliki sarana dan prasarana yang
memadai, ruang kelas yang baik , rapi dan bersih. Persedian air bersih dan
jamban air disetiap kelas. Ruang UKS dan perabotnya dan ruang laborat yang siap
pakai bila diperlukan.
Berdasar analisis implemenntasi
pendidikann karakter di Sekolah Dasar Negeri 1 Sokanegara Kecamatan Purwokerto
Timur bidanng evaluasi adalah;
1.
Penilaian Afektif
Para guru memiliki instrumen penilaian
afektif yang dapat mengukur sejauh mana keberhasilan penanaman pendidikan
karakter yang dibudayakan kepada siswa
pada seluruh Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar sesuai dengan kondisi yang dilaksannakan.
2.
Dokumen Hasil Penilaian Afektif
Guru di Sekolah Dasar Negeri 1
Sokanegara Kecamatan Purwokerto Timur memiliki dokumen penilaian afektif yang
mencerminkan nilai-nilai karakter yanng dikembangkan oleh sekolah sesuai
dengann kondisi yanng ada.
B. Dukungan dan Hambatan Pelaksanaan Pendidikan Karakter
1.
Faktor Dukungan
a) Seluruh
komponen sekolah saling sepakat dan mendukung terhadap pelaksanaan pendidikan karakter.
b) Orang tua
siswa menyadari bahwa keberhasilan pendidikan karakter adalah dibentuk oleh
keluarga baru kemudrian lingkungan sekolah.
c) Kepala
madrasah selalu mendukung dan memotivasi kepada semua guu untuk meningkatkan
kualitas diri baik kompetensi kepibadian, pofesinalisme dan sosial.
d) Sarana dan
prasarana yang memandai untuk mengkondisikan pendidikan karakter.
e) Para guru
dan kayawan selalu disiplin melaksanakan tugas sesuai tupoksinya.
2. Hambatan
a)
Nilai-nilai karakter yang
dikembangkan di sekolah belum terjabarkan dalam indikator yang representatif.
Indikator yang tidak representatif dan baik tersebut menyebabkan kesulitan
dalam mengukur ketercapaiannya.
b)
Sekolah belum dapat memilih
nilai-nilai karakter yang sesuai dengan visinya. Jumlah nilai-nilai karakter
demikian banyak, baik yang diberikan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan,
maupun dari sumber-sumber lain. Umumnya sekolah menghadapi kesulitan memilih
nilai karakter mana yang sesuai dengan visi sekolahnya. Hal itu berdampak pada
gerakan membangun karakter di sekolah menjadi kurang fokus, sehingga tidak jelas pula monitoring
dan penilaiannya.
c)
Pemahaman guru tentang konsep
pendidikan karakter yang masih belum menyeluruh.
d)
Guru belum dapat memilih
nilai-nilai karakter yang sesuai dengan mata pelajaran yang diampunya. Selain
nilai-nilai karakter umum, dalam mata pelajaran juga terdapat nilai-nilai
karakter yang perlu dikembangkan guru pengampu. Nilai-nilai karakter mata
pelajaran tersebut belum dapat digali dengan baik untuk dikembangkan dalam
proses pembelajaran.
e)
Guru belum memiliki kompetensi
yang memadai untuk mengintegrasikan nilai-niai karakter pada mata pelajaran
yang diampunya. Program sudah dijalankan, sementara pelatihan masih sangat
terbatas diikuti guru menyebabkan keterbatasan mereka dalam mengintegrasikan
nilai karakter pada mata pelajaran yang diampunya.
f)
Guru belum dapat menjadi teladan
secara optimal atas nilai-nilai karakter yang dipilihnya. Permasalahan yang
paling berat adalah peran guru untuk menjadi teladan dalam mewujudkan
nilai-nilai karakter secara khusus sesuai dengan nilai karakter mata pelajaran
dan nilai-nilai karakter umum di sekolah.
B. Saran-saran
1.
Indikator
penilaian dirumuskan secara jelas sehingga mudah dalam pengukuran penilaian.
2.
Diawal
pembelajaran semua komponen sekolah untuk merumuskan dalam perenanaan tentang nilai-nilai
karakter yang sesuai dengan visi dan misi sekolah.
3.
Para
guru untuk lebih mendalemi konsep pendidikan karakter.
4.
Para
guru untuk meningkatkan kompetensi kepribadian.
C. Kata Penutup
Puji
syukur kehadirat Alloh yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya sehingga
penulis mampu menyelesaikan penyusunan penelitian ini dengan sebaik-baiknya.
Penulis
sangat menyadari sepenuhnya bahwa penelitian ini sangat jauh dari sempurna banyak
kekurangan –kekurangan baik isi atau penulisan. Oleh karena kritik dan saran
yang membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan penelitian ini. Akhirnya penulis
berharap semoga penelitian ini bermanfaat bagi penulis dan para pembaca pada umumnya.
Semoga Alloh senantiasa bersama kita, mohon maaf atas segala kekurangan dan kehilafan.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Majid dan Dian Andayani,Pendidikan Karakter Perspektif Islam
, (Bandung:Remaja
Rosdakarya, 2012).
Abdullah Munir, Pendidikan
Karakter: Membangun Karakter Anak Sejak dari Rumah,(Yogyakarta: Pedagogia,
2010) .
Bohlin, Karen E; De-borah
Farmer; Kevin Ryan. 2001. Building Character in School
Buku Induk Kebijakan Nasional Pembangunan Karakter Bangsa 2010-2025
Bashory, Khoiruddin.
Menata Ulang Pendidikan Karakter Bangsa, Senin, 15 Maret
2010. //
Choate,
L.H. (2007). Counseling Adolescent Girls for Body Image Resilience: Strategi
for School Counselors. Profesional School Counseling.
Alexandria: Feb 2007. Vol. 10, Iss.
3; pg. 317, 10 pgs. Diakses melalui http://ezproxy.match.edu/menu pada 9 Mei 2008
Chaedar Alwasilah, .Pokoknya Kualitatif, Dasar-Dasar Merancang dan M elakukan
Penelitian Kualitatif, Cet. II
(Jakarta : Pustaka Jaya. 2003)
Mulyasa, Menjadi Kepal Sekolah Profesional dalam Konteks
Mensukseskan MBS dan KBK
(Bandung: Rosdakarya,2005)
Miles, M. B. & Huberman, A. M, Qualititative Data Analysis: A Sourcebook of
New Methods (California:
Sage Publications, Inc.1984)
Gary K. Hines, Kepemimpinan.
Terjemahan Susanto Budidharmo ( Jakarta: PT. Gramedia; 1993 ),
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D
(Bandung : Alfabeta.2007)
Lexy J. Moleong, Metodologi
Penelitian Kualitatif, Cet. XXV
(Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. 2008)
Sri Narwanti,
Pendidikan Karakter: Pengintegrasian 18 Nilai Pembentuk Karakter dalamMata
Pelajaran
Muchlas Samani dan Hariyanto,Konsep dan Model Pendidikan Karakter
(Bandung:Remaja Rosdakarya, 2011)
Fagan, R. (2006). Counseling
and Treating Adolescents with Alcohol and Other Substancse Problems and their
Family. The Family Journal: Counseling therapy For Couples and Families. Vol.14. No.4.326-333. Sage Publication diakses
melalui http://tfj.sagepub.com/cgi/reprint/14/4/326
pada 18 April 2008
Hurlock, E.B. (1991). Psikolgi
Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan (Terjemahan oleh
Istiwidayanti dan Soedjarwo). Jakarta : Penerbit Erlangga.
Joseph Zins, et.al, 2001. Emotional
Intelligence and School Success.
Lickona. 1992. Educating
for Character: How our school can teach respect & responsibility., New
Yor Bantam Books.
Mongks, F. J. , Knoers, A.
M. P. , & Haditono, S. R. (2000). Psikologi Perkembangan: Pengantar
dalam berbagai bagiannya. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Puskur. 2009.
Pengembangan dan Pendidikan Budaya & Karakter Bangsa: Pedoman Sekolah.
Rini, J.F. (2004). Mencemaskan
Penampilan. Diakses dari e-psikologi.com
pada tanggal 22 April 2006.
Santrok, J. W. (2003). Adolescence
(Perkembangan Remaja). Terjemahan. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Setiono, L.H. (2002). Beberapa
Permasalahan Remaja. Diakses dari http://www.e-psikologi.com
pada tanggal 22 April 2006.
Komentar
Posting Komentar